PENETASAN MERPATI

Cara Merawat Merpati Bertelur Hingga Menetas


Cara Merawat Merpati Bertelur Hingga Menetas –
 hay sobat kali ini saya akan membahas tentang Cara merawat merpati dengan baik dan benar mulai dari bertelur hingga menetas sangatlah penting. Hal ini juga harus diperhatikan karena hal tersebut yang menentukan keberhasilan telur agar dapat menetas.

Telur yang tidak dierami oleh induknya secara sempurna dapat mengakibatkan tidak menetas dan akan menjadi telur fertile yang tidak dapat dikonsumsi maupun menetas. Oleh sebab itu, perlu diketahui beberapa cara merawat merpati dengan baik dari bertelur sampai menetas.

Untuk mengetahui tentang cara merawat merpati, simaklah penjelasan lengkapnya di bawah ini.

cara merawat merpati saat bertelur

1. Sesi bertelur



Cara merawat merpati dimulai dari sesi bertelur. Umumnya, merpati normal membutuhkan waktu 5 hari untuk bertelur setelah perkawinan. Memang tidak membutuhkan waktu yang lama, namun kenormalan tersebut dapat terjadi jika pemilik merpati benar-benar merawat merpati dengan baik. Jadi, usahakanlah untuk merawat burung merpati Anda dengan baik.

2. Masa awal penetasan

Masa awal penetasan juga penting dalam cara merawat merpati. Periode awal penetasan membutuhkan waktu sekitar 15 sampai 17 hari sejak telur dierami oleh induknya. Proses periode awal adalah memasukkan embrio ke dalam sel telur.

Pada periode ini juga penting untuk selalu menjaga kehangatan telur. Uniknya, pada periode ini telur tidak hanya dierami oleh merpati betina namun juga merpati jantan karena untuk menjaga kehangatan telur. Jika Anda masih bingung untuk menentukan periode awal penetasan, Anda dapat mengamati proses pengeraman yang dilakukan oleh induk telur.



Prosesnya dilakukan dengan merpati betina dan jantan bergantian mengerami telur. Hal ini dapat menjadi penAnda bagi kalian yang lupa menghitung masa yang sedang dilalui telur. Biasanya merpati jantan akan mengerami telur pada pagi dan sore hari dan merpati betina pada siang dan malam hari.

3. Masa akhir penetasan

Masa akhir penetasan juga perlu diperhatikan dalam cara merawat merpati. Periode ini merupakan periode telur siap untuk menetas. Biasanya  waktu yang dibutuhkan pada periode ini berkisar 3 sampai 4 hari sebelum akhirnya menjadi piyik.

Dapat disimpulkan bahwa total rata-rata merpati menetaskan telurnya membutuhkan waktu kurang lebih 19 sampai 21 hari. Lalu dilanjutkan pada Periode menjaga kehangatan piyik hingga 28 hari sampai piyik mulai tumbuh dan diperbolehkan memakan makanan yang keras.

Setelah mengetahui proses yang dilewati merpati dari mulai bertelur sampai menetas. Hal lain yang perlu Anda ketahui adalah tentang penyebab telur burung merpati tidak dapat menetas. Hal ini diperlukan untuk mencegah beberapa kasus penyebab telur tidak menetas.

1.Telur infertile

Dalam cara merawat merpati bertelur hingga menetas  , hal yang harus dipketahui adalah tentang telur infertile. Telur infertile merupakan telur yang tidak melewati proses pembuahan secara sempurna sehingga menyebabkan telur tidak dapat menetas.

Ada beberapa penyebab telur  infertile antara lain karena tidak melewati proses pembuahan dan karean janin sudah mati sebelum menetas. Ciri-ciri telur infertile adalah ketika dipecahkan telur tidak berbau amis dan tidak terdapat janin.

Namun ada beberapa faktor yang menyebabkan telur menjadi infertile pada burung merpati. Penyebab tersebut adalah sebagai berikut.

Indukan merpati tidak pada usia matang dan siap bereproduksi. Umur ideal untuk burung merpati yang dapat bereproduksi yaitu minimal 6 bulan. Beberapa peternak burung merpati biasanya memilih merpati betina yang berusia sangat matang yaitu 2 tahun karena dianggap sudah siap bertelur dan dapat memproduksi dalam jumlah banyak.
Proses pembuahan yang tidak sempurna yang disebabkan karena sel sperma kering atau sel sperma tidak dapat masuk ke dalam ovarium merpati induk karean terhalang bulu dibagian kloakannya (dubur) sehingga pembuahan terjadi namun tidak sempurna.
Merpati mandul atau sel telur yang kering. Jika semua usaha dilakukan namun merpati tetap tidak bisa bertelur keungkinan terbesar adalah merpati mengalami kemandulan. Jika peternak ingin benar-benar memastikan hal tersebut dapat diperiksakan ke dokter hewan.

2. Suhu ekstrim

Suhu yang ekstrim juga perlu diperhatikan dalam cara merawat merpati. Perubahan suhu yang terkadang tidak dapat diprediksi akan mengganggu proses penetasan dan pengeraman burung merpati. Hal ini terjadi karena burung merpati membutuhkan suhu yang pas sesuai dengan periode yang dialami yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Jika suhu terlalu panas atau kurang panas dapat meneybabkan penetasan pada burung merpati. Solusi atau upaya pencegahan untuk menghadapi perubahan suhu yang dapat terjadi tiba-tiba adalah dengan meletakkan kAndang burung merpati ke tempat yang aman, yang dimaksud tempat yang aman yaitu tempat yang terhindar dari sinar matahari secara langsung, terhindar dari terpaan angin secara langsung dan tempat yang memiliki suhu yang normal.

3.Indukan kekurangan grit dan vitamin

Grit merupakan salah satu asupan nutrisi yang dibutuhkan burung merpati agar dapat memproduksi telur yang bercangkang kuat. Jika merpati kekurangan grit dapat menyebabkan merpati bertelur tidak sempurna atau malah mengalami kegagalan.

Grit dapat dibuat sendiri dari pecahan cangkang telur atau karang atau dapat langsung membeli grit yang sudah siap saji. Kekurangan vitamin juga dapat mengganggu kesehatan janin, sehingga nutrisi yang diberikan pada burung merpati juga perlu diperhatikan.

4. Gangguan dari luar

perlu diperhatikan dalam cara merawat merpati bertelur hingga menetas . Gangguan tersebut bisa disebabkan oleh gangguan hewan lain seperti tikus, ular, kucing atau hewan-hewan pemburu telur yang dapat memangsa telur. atau sekedar mereka mengganggu kenyamanan merpati karena kandang yang bergoyang atau tidak seimbang sehingga dapat menyebabkan telur pecah.

Demikianlah pembahasan tentang cara merawat merpati bertelur hingga menetas. Anda juga harus memperhatikan penyebab telur merpati yang tidak menetas untuk meminimalisir hal tersebut agar tidak terjadi pada Anda.

No comments:

Post a Comment