BURUNG MERPATI, PERLU DIKANDANG ATAU TIDAK?

BURUNG MERPATI, PERLU DIKANDANG ATAU TIDAK?

Kalau kita melihat pada kebiasaan yang ada, bahwa memelihara burung merpati itu tampak sangat mudah. Dapat dikatakan itu sama mudahnya dengan memelihara ayam, terutama "ayam kampung", yang dapat dilepas bebas dan binatang ini akan pulang sendiri ke kandang.
Kandang untuk memelihara burung ini tentu berbeda-beda, sesuai dengan jenis burung yang dipeliharanya. Sebenarnya burung tidak meminta banyak persyaratan. Suatu tempat di mana burung dapat berteduh, bertengger, bertelur, mengeram, dan membesarkan anak, merupakan tempat yang memadai untuk keperluan sang burung.

Oleh karena itu, suatu bagian dari rumah, kotak, atau bangunan yang tidak lagi dipergunakan, akan merupakan tempat yang memadai yang dapat disodorkan kepada burung. Namun, justru para pemeliharanyalah yang banyak membuat persyaratan kandang, terutama dalam usahanya untuk menghadapi berbagai masalah pemeliharaannya.

Di negara kita, pemeliharaan merpati masih "langka" dan mahal, maka tidaklah rasional jika burung itu dibiarkan berkeliaran secara bebas. Mahalnya harga burung menyebabkan burung menjadi "tidak aman". Kelangkaan burung juga mendorong si pemilik untuk berhatihati agar burung tersebut tidak hilang. Di pihak lain, boleh jadi orang akan memperhatikan segi kemurnian darah dari burung tertentu, sehingga burung ini tidak dibenarkan untuk memilih jodoh sendiri dan kawin dengan burung lain. Dengan adanya alasanalasan seperti itu terpaksalah burung dikurung atau dikandangkan.

Namun, perlakuan itu ternyata memberikan masalah. Kotoran burung perlu ditangani, begitu pula mengenai makanan dan minumannya. Tidak dapat dilupakan juga segi kesehatannya, terutama tentang keadaan gizi dan "olahraganya". Burung merpati perlu mendapat keleluasaan terbang walaupun dalam ruang yang sempit.

Memang, tidak semua merpati butuh keleluasaan terbang. Ada burung merpati yang memang perlu dikurung dalam kandang. Misalnya golongan merpati hias, yang boleh dikatakan kurang senang terbang. Baginya terbang hanya seperlunya saja. Bahkan ada merpati yang dipelihara orang karena keadaan bulunya yang khusus, dan karena keadaan bulunya itulah maka merpati benar-benar tidak lagi dapat terbang. Burung-burung tersebut lebih baik mempunyai kandang dan berada dalam kandang.

Merpati pos yang terkenal itu ternyata juga memerlukan kandang. Bahkan burung ini memerlukan adanya kandang khusus, dalam arti mempunyai konstruksi khusus, yang disesuaikan dengan keperluannya. Penempatan merpati dalam kandang khusus ini tidak lepas dari perencanaan si pemelihara burung. Merpati pos harus benar-benar dipelihara di dalam kandang. Hanya dalam waktuwaktu tertentu yang telah diatur, merpati dilepas dan dibiarkan terbang untuk nantinya segera masuk ke kandang lagi. Kemampuannya untuk segera memasuki kandang, kemudian ditangkap setelah dipertandingkan, akan merupakan faktor yang dapat memenangkan pertandingan, sebab perhitungan waktu dihitung dari saat burung dilepas di suatu tempat dan kemudian ditangkap dalam kandangnya. Kartu yang ada bersama burung lalu dicatat dengan jam pencatat waktu.

Dengan demikian dalam usaha memelihara merpati kehadiran suatu kandang benar-benar diperlukan. Bahkan apa yang disebut sebagai kandang itu kadang benar-benar merupakan suatu kandang dengan ukuran cukup besar, sehingga bersifat permanen tak dapat dipindah-pindah. Ada pula kandang yang dapat dipindah-pindah, misalnya sebuah kandang yang ditempatkan di atas sebuah gerobak yang
dapat ditarik.

Memelihara burung dalam kandang gerobak beroda ini pernah dilakukan oleh kalangan militer yang memanfaatkan burung ini sebagai sarana penyampai berita dalam suatu peperangan.

Sudah tentu memelihara burung merpati di dalam sangkar (kandang) bukanlah hal yang asing atau tidak pernah dikerjakan orang. Pedagang burung merpati melihat bahwa burung ini dapat berkembang biak dengan hanya dikurung dalam sangkar kecil yang dapat dipindah-pindah.

Bahkan burung-burung yang sedang membuat sarang dan bertelur serta mengeram akan merupakan pasangan yang sering dimanfaatkan oleh mereka yang menyukai perlombaan burung merpati.

Sifat dari burung yang sangat "merindukan" pasangannya benar-benar dimanfaatkan.

 Burung yang dilepas jauh dari tempat yang sudah dikenalnya akan kembali secepatnya ke tempat di mana pasangannya berada. Bahkan memperlombakan burung merpati biasa diakhiri dengan bertengger nya burung jantan di punggung burung betina yang dipegang orang. Kerinduan semacam itu pulalah yang dimanfaatkan orang di dalarn rnempertandingkan burung merpati.

No comments:

Post a Comment